Sebagaimana disebutkan diatas   transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.  Suatu  transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti-  bukti yang  sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada  transaksi-transaksi yang tidak  mempunyai bukti secara tertulis,  misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi  ini merupakan transaksi  yang bersifat luar biasa. 
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat  mendukung setiap  terjadinya transaksinya transaksi antara lain :  kwitansi, faktur dan bentuk –  bentuk lain :
Kwitansi 
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
 Faktur  Penjualan atau Pembelian 
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar