Jumat, 24 Juni 2011

Pembuatan Bukti Asli

Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain :
Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.

Bukti-bukti lain

Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang

Pencatatan Buku Besar (Ledger)

Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.

Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar sebagai berikut :

NERACA LAJUR (Worksheet)

Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.
Gambar 4 adalah neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31 Desember 199x.
Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.

Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterirna
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan
Contoh berikut ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember.
Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 199X adalah:
  1. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000
  2. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000
  3. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000
  4. Penyusutan meubel Rp. 275.000
  5. Beban gaji terhutang Rp. 950.000
  6. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai pendapatan Rp. 150.00

Selasa, 12 April 2011

Catatan Beban Dan Pendapatan (Dasar-Dasar Akuntansi)

A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut "biaya dibayar dimuka". Misalnya pada tanggal 1 Oktober 2002, perusahaan membayar sewa ruangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan. Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu "pendekatan harta" dan "pendekatan beban".
Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, rekening "Kas" dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada rekening yang didebet.

 
1. Pendekatan Harta
    Rekening harta yaitu "Sewa dibayar di Muka" didebet.
Tanggal 
Rekening & Keterangan
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Oktober 1

 
Sewa Dibayar di Muka
Kas

 
- 

 
1.200.000

 

 
1.200.000

 
    Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Biaya Sewa" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Des 31

 
Biaya Sewa
Sewa Dibayar di Muka

 
- 

 
300.000

 

 
300.000

 
2. Pendekatan Beban
    Rekening beban/biaya yaitu "Beban/Biaya Sewa" didebet.
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Oktober 1

 
Beban Sewa
Kas 

 
- 

 
1.200.000

 

 
1.200.000

 
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Biaya Sewa" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal 
Rekening & Keterangan
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Des 31

 
Sewa Dibayar di Muka
Beban Sewa

 
- 

 
900.000

 

 
900.000

 
B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
    Perusahaan jasa seperti maskapai penerbangan dapat saja suatu saat menerima uang harga tiket pesawat yang pada saat itu penumpangnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah penumpang tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut "Pendapatan Diterima Dimuka". Terdapat 2 cara pencatatan atas "Pendapatan Diterima Dimuka", yaitu: Pendekatan Hutang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Maskapai Penerbangan SA pada tanggal 1 Desember 2002 menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00.

 
1. Pendekatan Hutang
Jurnal yang dibuat adalah mendebet rekening Kas dan mengkredit rekening Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah:
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Des 1

 
Kas
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka 

 
- 

 
15.000.000

 

 
15.000.000

 
Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus "Pendapatan Diterima Dimuka" dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal 
Rekening & Keterangan
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Des 1

 
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka
Pendapatan Tiket

 
- 

 
9.000.000

 

 
9.000.000

 
  1. Pendekatan Pendapatan
Dengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002 adalah:
Tanggal
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
2002
Des 1

 
Kas
Pendapatan Tiket

 
- 

 
15.000.000

 

 
15.000.000
 
Pendapatan tiket
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka 
-
6.000.000

 
6.000.000

Buku Besar

A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.

 
B. BENTUK
Bentuk Akun Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:
Bentuk Akun Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:

 
             Nama Rekening                No. ………
Debet                    Kredit
Tgl. 
Keterangan  
Ref. 
Jumlah  
Tgl. 
Keterangan  
Ref. 
Jumlah  
        
        
        

 
Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat transaksi dicatat.
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.

Neraca Saldo

A. PENGERTIAN
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.

 
B. FUNGSI
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.

 
C. BENTUK

 
NERACA SALDO
Nama Rekening  
No. Rekening 
Debet 
Kredit 
    
    
    
    
    
    
    
    
    

 

 
Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening Neraca dan rekening Rugi Laba sebagai berikut:
  1. Aktiva Lancar
  2. Aktiva Tetap
  3. Aktiva Lain-lain
  4. Hutang Lancar
  5. Hutanng Tidak Lancar
  6. Ekuitas
  7. Pendapatan Operasi
  8. Pendapatan Non Operasi
  9. Beban Operasi
  10. Beban Non Operasi

 

 
D. CONTOH
Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:

 
NERACA SALDO
Nama Rekening  
No. Rekening 
Debet 
Kredit 
Kas  
 
356.250.000 
-
Piutang  
 
5.000.000 
- 
Kendaraan  
 
150.000.000 
- 
Peralatan  
 
50.000.000 
 
Hutang  
 
- 
50.000.000 
Modal  
 
- 
500.000.000 
Pendapatan  
  
13.000.000 
Beban Telepon 
 
1.000.000 
- 
Beban Asuransi 
 
750.000 
- 
    
Saldo  
 
563.000.000 
563.000.000 

Jurnal Penyesuaian

A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.

 
B. REKENING YANG HARUS DISESUAIKAN
Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah :

 
  1. Penyusutan/depresiasi aset tetap
    Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.

     
    Contoh :
    Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:
        
    90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun
         10
    
Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:
    
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-02 
Beban depresiasi
Akumulasi depresiasi kendaraan
(mencatat depresiasi kendaraan)
 
9.000.000 

 
9.000.000

 

 
  1. Beban dibayar di muka
    Contoh :
    Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004. Pada saat membayar perusahaan menggunakan pendekatan beban.

     
    Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

     
Tanggal 
Rekening & Keterangan
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Asuransi Dibayar di muka
Beban Asuransi 

 
- 
500.000

 
500.000 

 

 
  1. Beban yang masih harus dibayar
Contoh :
Suatu perusahaan belum membayar gaji karyawan sebesar Rp 500.000;

 
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

 
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Beban Gaji
Hutang Gaji 

 
- 
500.000

 
500.000

 

 
  1. Pendapatan diterima di muka
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari. Hotel menggunakan pendekatan pendapatan.

 
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:

 
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit 
31-12-2002 
Pendapatan
Pendapatan diterima dimuka 

 
- 
600.000

 
600.000 

 
  1. Piutang Pendapatan
Contoh :
    Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out..

 
    Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal 
Rekening & Keterangan 
Ref 
Debet 
Kredit
31-12-2002 
Piutang Pendapatan
Pendapatan  

 
- 
500.000

 
500.000