A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut "biaya dibayar dimuka". Misalnya pada tanggal 1 Oktober 2002, perusahaan membayar sewa ruangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan. Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu "pendekatan harta" dan "pendekatan beban".
Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, rekening "Kas" dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada rekening yang didebet.
1. Pendekatan Harta
Rekening harta yaitu "Sewa dibayar di Muka" didebet.
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Oktober 1 | Sewa Dibayar di Muka Kas | - | 1.200.000 | 1.200.000 |
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Biaya Sewa" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Des 31 | Biaya Sewa Sewa Dibayar di Muka | - | 300.000 | 300.000 |
2. Pendekatan Beban
Rekening beban/biaya yaitu "Beban/Biaya Sewa" didebet.
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Oktober 1 | Beban Sewa Kas | - | 1.200.000 | 1.200.000 |
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di rekening "Biaya Sewa" untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Des 31 | Sewa Dibayar di Muka Beban Sewa | - | 900.000 | 900.000 |
B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Perusahaan jasa seperti maskapai penerbangan dapat saja suatu saat menerima uang harga tiket pesawat yang pada saat itu penumpangnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah penumpang tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut "Pendapatan Diterima Dimuka". Terdapat 2 cara pencatatan atas "Pendapatan Diterima Dimuka", yaitu: Pendekatan Hutang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Maskapai Penerbangan SA pada tanggal 1 Desember 2002 menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00.
1. Pendekatan Hutang
Jurnal yang dibuat adalah mendebet rekening Kas dan mengkredit rekening Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah:
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Des 1 | Kas Pendapatan Tiket Diterima Dimuka | - | 15.000.000 | 15.000.000 |
Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus "Pendapatan Diterima Dimuka" dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Des 1 | Pendapatan Tiket Diterima Dimuka Pendapatan Tiket | - | 9.000.000 | 9.000.000 |
- Pendekatan Pendapatan
Dengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002 adalah:
Tanggal | Rekening & Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
2002 Des 1 | Kas Pendapatan Tiket | - | 15.000.000 | 15.000.000 |
Pendapatan tiket Pendapatan Tiket Diterima Dimuka | - | 6.000.000 | 6.000.000 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar