- Metode Harga EceranCost persediaan ditentukan dengan mengkonversi persediaan menurut harga eceran menjadi cost dengan mengggunakan prosentase cost terhadap harga eceran. Contoh:
Persediaan 1 January 2005 Rp.600.000 Rp. 100.000
Pembelian January 2005 Rp.540.000 Rp. 900.000
Barang tersedia untuk dijual Rp.600.000 Rp.1.000.000
% Cost terhadap Harga Eceran =
( 600.000 : 1.000.000 ) x 100 % = 60 %
Penjualan Rp.700.000
Persediaan Akhir Rp.300.000
Nilai cost persediaan akhir = 60% x 300,000 = 180,000
- Metode Laba Kotor Persediaan akhir ditentukan dengan cara persediaan awal ditambah dengan pembelian selama satu periode kemudian dikurangi dengan harga pokok barang yang dijual pada periode yang bersangkutan. Untuk menentukan harga pokok penjualan, penjualan yang telah dicatat dalam rekening penjualan dikurangi dengan laba kotornya. Umumnya laba kotor ini sudah diketahui %-nya. Jika belum diketahui, % laba kotornya digunakan % laba kotor tahun-tahun sebelumnya. Misalkan persediaan awal tahun 2005 Rp.100,000 pembelian selama bulan Januari Rp.1,200,000 dan penjualan selam bulan Januari menurut rekening buku besar Rp.90,000 dan laba kotor 20% dari harga jual, maka persediaan akhir dapat dihitung sebagai berikut:
Persediaan 1 Januari 2005 Rp.100,000
Pembelian Januari 2005 Rp.1,200,000
Barang tersedia untuk dijual Rp.1,300,000
Penjualan Rp. 900,000
Laba Kotor (20% x $ 900,000) Rp. 180,000
Harga pokok barang yang dijual Rp. 720,000
Persediaan akhir Rp. 580,000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar