Sabtu, 26 Maret 2011

Penyusutan Aktiva Tetap

Metode Penyusutan Aktiva tetap :


1. Metode Garis Lurus ( Straight Line Metode )
    Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun
    selama umur ekonomis sama besar, sehingga jika dibuatkan
    grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi biaya akan berupa
    garis lurus.
    Contoh :
    Mesin dengan harga poko Rp. 3.200.000, Nilai residu Rp. 200.000
    Umur 5 tahun. Hitunglah proses aktiva tetapnya.(100%:5=20%)
    Tahun 1 20% ( 3.200.000 - 200.000 ) = 600.000
    Tahun 2 20% ( 3.200.000 - 200.000 ) = 600.000
    Tahun 3 20% ( 3.200.000 - 200.000 ) = 600.000
    Tahun 4 20% ( 3.200.000 - 200.000 ) = 600.000
    Tahun 5 20% ( 3.200.000 - 200.000 ) = 600.000 + 
                             Jumlah Penyusutan = 3.000.000


2. Satuan Unit / Produksi ( Unit of Production )
    Pada metode ini penyusutan dihitung atas satuan unit produktif
    selama masa umur ekonomisnya, dapat berupa jumlah barang yang
    diproduksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian dan sebagainya.
    Contoh :
    Suatu mesin dengan harga pokok Rp.32.000.000,nilai residu
    Rp. 2.000.000 digunakan selama 40.000 jam produksi setiap tahun, mesin
    berproduksi sebagai berikut
    Tahun 1  5.000   jam
    Tahun 2 10.000  Jam
    Tahun 3  8.000  Jam
    Tahun 4  6.000  Jam
    Tahun 5  9.000  Jam
    Tahun 6  6.000  Jam
    Diminta hitunglah Penyusutan aktiva tetap ?

Tahun
Lama Digunakan
Penyusutan
1
5.000 Jam
  5.000/40.000 (32.000.000 – 2.000.000)
  = 3.750.000
2
10.000 Jam
10.000/40.000 (32.000.000 –  2.000.000)
  = 7.500.000
3
8.000 Jam
  8.000/40.000 (32.000.000 -   2.000.000)   
  = 6.000.000
4
6.000 Jam
  6.000/40.000 (32.000.000 -   2.000.000)
  = 4.500.000
5
9.000 Jam
  9.000/40.000 (32.000.000 -   2.000.000)
  = 6.750.000
6
6.000 Jam
  6.000/40.000 (32.000.000 -   2.000.000)
  =1.500.000

40.000 Jam
Jumlah Penyusutan   Rp. 30.000.000



3. Metode Saldo Menurun ( Declining Balance )
    Metode ini menetapkan penyusutan awal tahun dan berikutnya semakin
    kecil. Perhitungan mengunakan presentase sebesar 2x perentase metode
    garis lurus. Disini nilai residu tidak diperhitungkan.
    Contoh :
    Jika mesin yang seharga Rp. 32.000.000xditaksir umumnya 5 tahun. 
    Diminta Hitunglah proses penyusutannya.
    Tahun 1  40% X 32.000.000                         = 12.800.000
    Tahun 2  40% X ( 32.000.000 - 12.800.000 )  =   7.680.000
    Tahun 3  40% X ( 32.000.000 - 20.480.000 )  =   4.608.000
    Tahun 4  40% X ( 32.000.000 - 25.088.000 )  =   2.764.000
    Tahun 5  40% X ( 32.000.000 - 27.825.800 )  =   1.658.000 + 
                                                                  Rp. 29.511.680
    Harga Pokok = 32.000.000
                         29.511.680 -
                    Rp.  2.488.320
    
    Artinya Rp. 2.000.000 dimasukan ke nilai Residu
               Rp.   488.320 dimasukkan ke tahun terakhir


4. Jumlah Angka - Angka Tahun ( Sum of The Year )
    Penggunaan metode jumlah angka tahun menetapkan nilai
    penyusutan semakin lama semakin kecil berdasarkan pada
    perhitungan bahwa aktiva yang digunakan pada proses produksi
    semakin lama semakin berkurang dalam menghasilkan produksi.
    Contoh :
    Mesin dengan harga Rp. 32.000.000, residu Rp. 2.000.000
    Umur selama 5 tahun.
    Tahun 1   5   ( 32.000.000 - 2.000.000 ) = 10.000.000
                 15
    Tahun 2   4   ( 32.000.000 - 2.000.000 ) =   8.000.000
                 15
    Tahun 3   3   ( 32.000.000 - 2.000.000 ) =   6.000.000
                 15
    Tahun 4   4   ( 32.000.000 - 2.000.000 ) =   4.000.000
                 15
    Tahun 5   5   ( 32.000.000 - 2.000.000 ) =   2.000.000
                 15                                                              + 
                             Jumlah Penyusutan    Rp. 30.000.000

1 komentar:

  1. artikel yang lumayan bagus nih tentang penyusutan, aku ambil dikit ya buat bahan contoh penyusutan aktiva :)

    BalasHapus